Tata Bahasa dan SEO Kini Jadi Polemik bagi Penulisan Berita Online di Indonesia

Tata Bahasa dan SEO Kini Jadi Polemik bagi Penulisan Berita Online di Indonesia/ stok gambar dari freepik.com/rawpixel.com

Tahu Informasi – Media online Promedia Teknologi Indonesia dan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) mengadakan pelatihan content creator tentang penggunaan tata bahasa dan SEO.

Untuk PRMN, pelatihan ini sudah memasuki batch 41 yang digelar secara virtual melalui Zoom Meeting kepada calon content creator di kedua media tersebut pada Senin, 9 Mei 2022.

Salh satu topik yang dibahasa pada pelatihan tersebut yaitu “Tata Bahasa (gramatika), pemilihan diksi dengan pertimbangan Google vs KBBI”.

Topik tersebut dipantik oleh Agil Hari Santoso. Ia menceritakan bahwasanya terdapat perbedaan gaya penulisan antara media cetak dan media online.

Agil menjelaskan bahwasanya untuk menarik pembaca berita di media online, pada umumnya seorang content creator menggunakan teknik SEO (Search Engine Optimization).

SEO adalah teknik mencari tata bahasa yang lebih sering digunakan pada mesin pencarian google meskipun secara penulisan tata bahasa tersebut tidak betul (tidak sesuai gramatika).

Hal tersebut menjadi polemik bagi para content creator yang mengedepankan kualitas tulisannya. Agar tuliannya dapat dengan mudah dicari pada mesin pencarian google. 

Content creator terpaksa harus menggunakan kata yang sering dicari oleh masyarakat meskipun sebetulnya ia tahu tata bahasa yang digunakan salah.

Salah satu untuk mengetahui tata bahasa yang sering muncul di mesin pencarian google yaitu dengan mencari kata kunci pada Google Trend.

Google Trend merupakan suatu laman milik google yang merekam seluruh kata kunci yang sering dicari oleh masyarakat di mesin pencarian google.

Untuk membuktikan hal tersebut, Agil mempraktekkan penggunaan Google Trend dengan mencari kata "Ponsel", "Handphone", "Smartphone", dan "HP".

Pada pencarian di antara keempat kata tersebut, kata "HP" memiliki trend pencarian tertinggi. Dapat disimpulkan bahwa “HP” adalah kata kunci terbaik di antara keempat kata tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, menurut penglihatan Agil, penulisan berita pada media cetak 98% sudah sesuai dengan tata bahasa (gramatika) karena content creator media cetak sangat mengedepankan kualitas tulisan-tulisannya.

Pada akhir pelatihan, salah satu peserta bertanya kepada Agil, "Apakah boleh menggunakan judul yang clickbait pada artikel berita?"

Menanggapi pertanyaan tersebut Agil menegaskan supaya seluruh peserta content creator yang menghadiri pelatihan tersebut untuk tidak menggunakan judul yang clickbait agar tulisan yang dibuat tetap berkualitas.

Agil juga menegaskan kembali, sebagai penulis jangan terpaku pada SEO dengan mengabaikan banyak tata bahasa yang tidak betul.

Meskipun SEO itu sangat penting untuk menarik para pembaca, akan tetapi sebagai seorang content creator, jangan terlalu mengabaikan tata Bahasa.

SEO dan tata bahasa harus imbang agar artikel yang dituliskan tetap berkualitas.***


 

 

Post a Comment

© Tahu Informasi. All rights reserved. Developed by Jago Desain