Cara Agar Artikel Mudah Ditemukan pada Pencarian Google Menggunakan Teknik SEO dan Keyword/ stok gambar dari freepik.com/creativeart |
Tahu Informasi – Promedia Teknologi Indonesia dan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) memberikan pelatihan “Cara Agar Artikel Berita Mudah ditemui pada Pencarian Google Menggunakan Teknik SEO” kepada Calon Content Creator di kedua media online tersebut.
Pelatihan mengenai SEO (Search Engine Optimization) dan Keyword tersebut dipantik oleh Muhammad Bayu Pratama Pada Selasa, 10 Mei 2022.
Menurut Adit, SEO adalah suatu usaha untuk mengoptimalkan konten di mesin pencarian.
Optimasi SEO Bisa dilakukan dengan menempatkan keyword yang ingin dicapai pada nama domain, url, judul, body text, caption foto, kolom description, dan list keyword (tag) di CMS.
Keyword adalah kata kunci yang akan dicari orang pada laman pencarian Google, berupa people, place, dan thing (PPT)
Long tail keyword adalah kata kunci turunan dari keyword utama. (Keyword lebih spesifik)
Menurut Adit ada 5 cara yang dapat dilakukan content creator untuk mencari keyword yang dapat digunakan pada Artikel Berita.
Cara Pertama gunakan “Google Suggest” (kata kunci yang direkomendasikan oleh google kepada seseorang di kolom pencarian)
Cara kedua gunakan “Google Search Related,“ suatu tool yang biasanya akan tampil karena ada keterkaitan dengan kata kunci yang telah dicari sebelumnya.
Cara ketiga gunakan “Google Trend,” Google Trend merupakan suatu tool milik Google yang merekam seluruh penelusuran yang banyak dicari oleh netizen.
Cara keempat mengecek berita terpopuler pada tiap portal berita.
Cara kelima Menggunakan situs aplikasi tambahan seperti ubersuggest dan Ahrefs Keyword Generator.
Selain menyampaikan mengenai cara agar artikel berita mudah ditemui pada pencarian google menggunakan teknik SEO Adit juga menegaskan apa saja yang harus dilakukan dan dihindari dalam penulisan judul berita.
Menurutnya content creator harus tempatkan keyword yang kuat di karakter awal judul.
Sesuaikan juga dengan kebijakan redaksi masing-masing dalam penggunaan diksi di judul, apakah sesuai KBBI atau Google Trend, penggunaan besar kecil huruf perlu diperhatikan.
Content creator harus menghindari diksi di judul atau foto yang bersifat low taste/vulgar.
Hindari diksi yang bersifat sadis/menimbulkan shocking content Untuk korban pelecehan seksual terutama anak, jangan cantumkan keterangan tempat secara detail dan biasanya menggunakan inisial. Jika pelaku boleh mencantumkannya nama tapi kita memakai diksi praduga tak bersalah (diduga, dikabarkan, disebut).
Hindari juga simbol unik di judul agar tidak merusak url/menyebabkan artikel eror. ***